top of page
Church Interior

Materi HIDUP BERIMAN : Kelas 8

HIDUP BERIMAN

Setelah kalian membaca Materi tentang HIDUP BERIMAN, Silahkan kerjakan TUGAS.

Hidup Beriman

Hidup Beriman

Pelajaran ini membahas mengenai hidup beriman dan bagaimana memelihara iman. Dalam pelajaran ini kamu belajar mengenai iman dari segi defnisi konsep, bagaimana memelihara iman dan mengapa remaja Kristen harus hidup sebagai
orang beriman. Yesus Kristus adalah anak Allah yang telah lahir, mati, dan bangkit bagi kamu. Ia menebus dosa manusia dan peristiwa itu telah berlangsung berabad-abad lamanya. Cerita mengenai Yesus Kristus tidak akan dipahami secara mudah jika kamu tidak beriman kepada-Nya. Laksana tumbuhan, iman membutuhkan pupuk supaya bertumbuh dan berbuah, iman harus dipelihara dalam hidup kita. Untuk memiliki dan memelihara iman kepada Yesus Kristus, kamu harus mempercayai-Nya dan mematuhi perintah-perintah-Nya. Orang percaya mengungkapkan iman melalui tindakan dan cara hidup sebagaimana tertulis dalam Yakobus 2: 17b, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” 

Kata “iman” dalam Perjanjian Lama berarti “berpegang teguh”. Beriman berarti berpegang teguh pada keyakinan yang dimiliki akan suatu hal, karena hal itu dapat dipercaya dan diandalkan. Demikianlah iman selalu berkaitan dengan “percaya.” juga tidak terlepas dari iman juga membangkitkan pengharapan, sekaligus mendorong seseorang untuk mewujudkan pengharapannya itu. Alkitab mencatat banyak tokoh beriman dalam pergumulan mereka masing-masing. Salah satu tokoh Alkitab yang disebut Bapak segala orang beriman adalah Abraham.

​

Apabila kita percaya dan berpegang teguh kepada Yesus dengan segenap jiwa, hati, dan akal budi kita, maka apa yang dikehendaki-Nya atas diri kita pasti terjadi. Inilah juga pengharapan kita dalam iman kepada-Nya. Sifat iman itu aktif

artinya, kita benar-benar yakin akan kebenaran Firman Tuhan dan sungguh-sungguh melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, jika kita mengaku beriman kepada Yesus, tetapi hanya di dalam ucapan saja, tanpa perilaku yang menunjukkan iman itu, maka sebenarnya iman kita itu sudah mati. Menurut Ibrani 11:1, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Artinya, iman percaya itu akan terlihat dalam perbuatan. Iman percaya adalah melihat dan meyakini sesuatu hal yang belum kita lihat. Misalnya, kepercayaan tentang Yesus Kristus yang tidak pernah kamu lihat secara fsik namun kamu percaya pada-Nya berdasarkan kesaksian Alkitab. Iman merupakan anugerah Allah yang dicurahkan bagi orang yang percaya dan berharap kepada-Nya serta melakukan kehendak-Nya. Jadi, dalam iman ada unsur percaya dan pengharapan. Beriman artinya mengamini janji-janji Allah di dalam Yesus Kristus dengan segenap hati, akal budi dan perbuatan.

​

Dalam Kitab Perjanjian Baru ada dua peristiwa yang dapat diangkat sebagai contoh dalam kaitannya dengan aspek percaya. Pertama, perempuan Kanaan (Matius 15:21-28). Anak perempuan Kanaan ini kerasukan setan dan amat
menderita. Ketika ia mendengar Yesus sedang berada di daerah dekatnya, perempuan ini segera pergi ke sana dan meminta Yesus menyembuhkan penyakit anak perempuannya itu. Yang menarik adalah Yesus ternyata tidak mempedulikan permintaan tolong perempuan Kanaan itu. Perempuan itu terus berusaha mendekati Yesus sambil memohon. Perkataan Yesus kemudian sebenarnya bisa sangat menyakitkan hatinya, tetapi perempuan Kanaan itu tidak peduli; ia tetap meminta tolong Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Oleh karena melihat keteguhan hati perempuan Kanaan itu, Yesus pun mengabulkan permintaannya dengan menyembuhkan penyakit anaknya itu.

Kedua, Yesus menyembuhkan perwira di Kapernaum (Lukas 7:1-10). Hamba perwira Romawi ini mengalami sakit keras. Ia sangat mengasihi hambanya itu. Ketika ia mendengar Yesus memasuki kota Kapernaum, ia mengutus beberapa
orang suruhannya untuk meminta Yesus menyembuhkan penyakit hambanya itu. Yesus pun mengabulkan permintaan perwira Romawi itu. Pada waktu ia mengetahui bahwa Yesus bersedia menyembuhkan hambanya, justru perwira
Romawi merasa dirinya tidak pantas menerima kehadiran Yesus di rumahnya. Ia hanya meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya itu dari jauh, karena ia percaya, tanpa perlu datang ke rumahnya pun, Yesus sanggup menyembuhkan hambanya itu. Demikianlah Yesus memuji “iman” perwira Romawi itu dan menyembuhkan hambanya yang sakit itu. Bagi orang Kristen, beriman berarti berpegang teguh pada keyakinan yang dimiliki tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dalam keyakinan itu, kamu percaya kepada Yesus dan menaruh pengharapan kepada-Nya bahwa Ia menyelamatkan kamu dari dosa. Karena kamu telah diselamatkan maka kamu menanggapi anugerah keselamatan itu dengan cara melakukan semua perintah-Nya dalam hidup kamu. Iman membangkitkan pengharapan,
sekaligus mendorong seseorang untuk mewujudkan pengharapannya itu. Untuk itu, kamu terdorong untuk memelihara iman dengan cara setia berdoa dan membaca Alkitab.

Ciri-Ciri Orang yang Memelihara Iman :
1. Bijaksana dalam memposisikan diri ditengah krisis yang sedang dihadapi
2. Tetap menghormati norma sosial masyarakat
3. Menerima keterbatasannya sebagai manusia
4. Terus menjaga dan membina hubungan yang akrab dengan Tuhan melalui doa dan membaca Alkitab
5. Tetap setia apapun keadaannya
6. Menerima baik-buruknya peristiwa kehidupan sebagai kedaulatan Tuhan

bottom of page